A Dog Day: Or, the Angel in the House

A Dog Day: Or, the Angel in the House

B. Indonesia ceritakan dengan bahasamu sendiri tentang aksi heroik di Surabaya pada tanggal 19 September 1945!​

ceritakan dengan bahasamu sendiri tentang aksi heroik di Surabaya pada tanggal 19 September 1945!​

Jawaban:

Perjuangan masyarakat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia identik dengan pertempuran 10 November 1945. Namun dua bulan sebelumnya, tepatnya 19 September, 76 tahun yang lalu, terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) yang menjadi pemicu pertempuran Surabaya. Perobekan bendera Belanda ini merupakan salah satu aksi simbolis yang dilakukan masyarakat untuk menyatakan Indonesia telah merdeka. Lebih lanjut, hal ini juga menjadi pernyataan sikap masyarakat Indonesia dalam melawan penindasan oleh penjajah. Peristiwa ini diawali dengan pengibaran bendera Belanda oleh sekelompok orang di bawah pimpinan W.V.Ch Ploegman pada 18 September 1945 pukul 21.00 tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya. Belanda tidak sendiri, mereka datang dengan sekutunya yang disebut AFNEI (Allief Forces Netherlands East Indies).

Bendera Belanda itu dikibarkan di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Dalam tempo singkat, Jalan Tunjungan dibanjiri oleh massa yang marah, mereka memadati halaman hotel serta halaman gedung sebelahnya.

Massa yang marah lalu menggelar perundingan dengan pihak Belanda. Perundingan digelar antara Residen Surabaya Sudirman dan Wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) dengan pihak Belanda, Ploegman. Dalam perundingan tersebut, Sudirman meminta bendera Belanda diturunkan dari Hotel Yamato. Tanpa tedeng aling Ploegman menolak untuk menurunkan bendera tersebut dan menolak untuk mengakui kedaulatan negara Indonesia.

Perundingan pun berakhir dengan perkelahian hingga menimbulkan korban jiwa, salah satunya Ploegman yang tewas dicekik. Sudirman melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sementara itu, di luar hotel, para pemuda yang mengetahui gagalnya perundingan itu mendobrak masuk dan terjadilah perkelahian di lobi. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Hariyono, yang semula bersama Sudirman, kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera. Dia bersama Kusno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang kembali. Peristiwa ini disambut oleh arek-arek Suroboyo di bawah hotel dengan pekik 'Merdeka' berulang kali.

Peristiwa ini ini tidak membuat Belanda dan sekutu pergi dari Surabaya. Pada 27 Oktober 1945 pertempuran terjadi untuk pertama kalinya. Dalam permulaannya pertempuran ini hanya terjadi secara kecil-kecilan. Seiring berjalannya waktu, pertempuran ini berubah menjadi serangan umum yang memakan banyak korban

[answer.2.content]